Pemerintah berencana menaikkan harga BBM pada bulan April 2012 nanti. Senjata utama pemerintah ini merupakan pilihan yang sulit sekaligus manjur bagi pemerintah untuk mengurangi defisit anggaran yang diperkirakan semakin membengkak. Namun di sisi lain, dampak utama kenaikan harga BBM adalah melonjaknya harga-harga kebutuhan dan semua produk konsumtif lainnya. Inilah yang disebut sebagai senjata utama karena efeknya berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Akibat terbesarnya dalam istilah ekonomi adalah terjadinya inflasi!
Istilah inflasi banyak digunakan dalam pemerintahan terutama dalam
bidang perekonomian. Pemerintah berusaha menekan laju angka inflasi agar
tidak terus naik. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat
perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung
secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
Komponen Inflasi :
1. Kenaikan harga
Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi darpada harga periode sebelumnya.
2. Bersifat umum
Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga secara umum naik.
3. Berlangsung terus menerus
Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi,
jika terjadi sesaat, karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam
rentang waktu minimal bulanan
Tingkat Inflasi :
Kondisi inflasi , berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu
1) Merayap {Creeping Inflation)
Laju inflasi yang rendah (kurang dari 10% pertahun), kenaikan harga
berjalan lambat dengan persentase yang kecil serta dalam jangka waktu
yang relatif lama.
2) Inflasi menengah {Galloping Inflation)
Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kadang
berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat
akselerasi yang arrinya harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari
minggu/bulan lalu dan seterusnya.
3) Inflasi Tinggi {Hyper Inflation)
Inflasi yang paling parah dengan dtandai dengan kenaikan harga sampai 5
atau 6 kali dan nilai uang merosot dengan tajam. Biasanya keadaan ini
timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja.
Metode Pengukuran Inflasi :
Suatu kenaiikan harga dalam inflasi dapat diukur dengan menggunakan
indeks harga. Ada beberapa indeks harga yang dapat digunakan untuk
mengukur laju inflasi (Nopirin,1987:25) antara lain:
a) ConsumerPriceIndex (CPI)
Indeks yang digunakan untuk mengukur biaya atau pengeluaran rumah tangga
dalam membeli sejumlah barang bagi keperluan kebuthan hidup:
CPI= (Cost of marketbasket ingiven year : Cost of marketbasket in base year) x 100%
b) Produsen PriceIndex dikenal dengan Whosale Price Index
Index yang lebih menitikberatkan pada perdagangan besar seperti harga
bahan mentah (raw material), bahan baku atau barang setengah jadi.
Indeks PPI ini sejalan dengan indeks CPI.
c) GNP Deflator
GNP deflator ini merupakan jenis indeks yang berbeda dengan indeks CPI
dan PPI, dimana indeks ini mencangkup jumlah barang dan jasa yang
termasuk dalam hitungan GNP, sehingga jumlahnya lebih banyak dibanding
dengan kedua indeks diatas:
GNP Deflator = (GNP Nominal : GNP Riil) x 100%
Faktor Yang Mempengaruhi Inflasi :
Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi:
a. DemandPull Inflation
Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan
dengan potensi produktif perekonomian, menarik harga ke atas untuk
menyeimbangkan penawaran dan pennintaan agregat.
b. Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation
Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode
pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang efektif.
Sedangkan faktor- faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak hanya
dipengaruhi oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation tetapi
juga dipengaruhi oleh :
a) Domestic Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga barang secara
umum di dalam negeri.
b) ImportedInflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang
import secara umum
Pengaruh Inflasi Terhadap Mata Uang :
Mata uang dari negara yang mengalami Inflasi tinggi cenderung mengalami
depresiasi sebaliknya mata uang negara yang mengalami Inflasi rendah
cenderung mengalami apresiasi
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada
umumnya yang berlangsung secara terus menerus, jika Inflasi meningkat
maka harga barang di dalam negri mengalami kenaikan. Naiknya harga
barang sama artinya dengan turunnya nilai mata uang. dengan demikian
Inflasi dapat di artikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap
nilai barang dan jasa secara umum.